Kiat-kiat Menjawab Pertanyaan "Kapan Nikah"

Lebaran sebentar lagi, momen tersebut biasa kita gunakan untuk bersilaturahmi. Pada momoen tersebut kita sering menghabiskan waktu untuk bertemu sanak saudara atau sekedar melepas kangen dengan teman-teman semasa sekolah.
Bertemu banyak orang bakal banyak hal yang akan dibahas, dan sayangnya tidak semua hal enak untuk dibahas. Misalnya, para mahasiswa tingkat akhir harus kuat menghadapi pertanyaan "kapan lulus" dan jomblowan-jomblowati yang sudah masuk usia siap nikah akan menghadapi teror pertanyaan "kapan nikah". Sudah menjadi kodratnya sebuah pertanyaan selayaknya diberikan jawaban, namun sering kali menjadi begitu sulit (atau begitu sakit) untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Demi mengurangi dampak psikologis yang menganggu pembangunan bangsa dan negara yang timbul akibat pertanyaan horor tersebut pada postingan kali ini saya akan membagikan kiat-kiat menjawab pertanyaan "kapan nikah" serealistis mungkin.

Pertanyaannya sudah jelas "Kapan nikah?"
Berikut ini adalah alternatif jawaban-jawaban yang bisa digunakan :
1. Jawab dengan tegas dan yakin dengan menyebutkan waktu (yang diharapkan) untuk menikah.
"Insya Allah akhir tahun 2016 ini, doain ya"
Jawaban tegas dan jelas seperti ini setidaknya dapat membuat kita ayem (sedikit) walaupun sebenarnya kita belum ada persiapan apa-apa (calon belum ada, dll). Jawaban spesifik ini sangat penting, minimal menujukkan bahwa kita adalah orang yang merencanakan masa depan dan punya target. Dan misalnya ni setelah waktu yang kita sebutkan di dalam jawaban tadi sudah lewat dan kita belum nikah, jangan sedih, masih ada jurus ngeles untuk meng-counter-nya dengan kalimat
"Namanya juga rencana, kayak skripsi, masih bisa direvisi"
atau
"Manusia wajib berusaha namun Allah SWT yang lebih berkehendak"

2. Apabila sang penanya adalah orang yang kita harapkan untuk menjadi suami/istri kita, terdapat dua kondisi berikut
a. Apabila sang penanya adalah laki-laki dan yang ditanya adalah perempuan, jawabannya adalah :
"Insya Allah aku sudah siap nih, kamu ketemu orang tuaku yuk ke rumah"
b. Apabila sang penanya adalah perempuan dan yang ditanya adalah laki-laki, jawabannya adalah :
"Insya Allah aku sudah siap nih, nikah sama aku yuk"
Dua jawaban di atas sudah sangat jelas ya, tidak perlu saya jelaskan lagi.

3. Jawab dengan normatif
"Mohon doanya ya..."
Udah gitu aja, kemudian jangan pernah bahas lagi.

4. Atau kamu bisa ikutin tips dari mas Dody YW yang dituangkan dalam komik berikut ini

tapi hati-hati ya, jangan sampai seperti ini

5. Jawab dengan potongan lirik lagu berikut

"Kapan nikah?"
"... Jawabnya ada di ujung langit... Kita ke sana dengan seorang anak... Anak yang tangkas dan juga pemberani...."

Yup, itu adalah potongan lagu pembuka anime Dragon Ball versi dubbing Indonesia.

Nah, sudah seharusnya pertanyaan "kapan nikah" itu ga menjadi momok. Mulai sekarang jawablah pertanyaan tersebut dengan penuh keyakinan. Semoga Lebaran tahun depan sudah sama suami/istri ya.. Amin...
Kalau kamu punya jawaban yang lebih realistis, boleh lho ditulis di kolom komentar...

Comments

Popular posts from this blog

Contoh Inheritance (Pewarisan) di Java

Contoh Penerapan Interface di Pemrograman Java

Review Singkat Pilihan Transportasi Umum Rute Solo - Wonosobo