Pokoke NgeBlog

D*ll V*stro 3400 yang sudah menemani saya sekitar 5 tahun mengalami retak body di dekat port ethernet sampai ke keyboardnya. Prosesor Core i3-1115G4 yang menjadi otaknya sebenaarnya masih cukup enak dipakai buat harian, apalagi setelah saya upgrade RAM ke 16GB dan NVMe nya ke 1TB - minus udah ga kuat buat coding Android sih (udah ga tahu lagi, kayaknya harus terus ke spek high end kalau mau nyaman coding native Android). Penggunaan laptop sehari-hari saya di bidang IT muter-muter di coding yang ga terlalu berat sih setelah menyerah sama Android, kemudian keperluan office untuk penulisan paper, dan lebih banyak browsing. Dengan kondisi body laptop yang sudah retak, saya mempertimbangkan untuk membeli laptop baru dengan penggunaan utama untuk coding. Kali ini pertimbangan utama saya adalah : diusahakan dapat spek maksimal (Core i7 atau Ryzen 7), minimal RAM 16 GB dan memungkinkan upgrade RAM, build quality bagus setidaknya masih bisa dipakai 8 hingga 10 tahun ke depan *dalam artian tidak...

Ini adalah repost dari thread saya di X (twitter) https://twitter.com/ardhiesta/status/1754704909893832956 Memilih laptop yang sesuai, bisa melihat kebutuhannya. Apakah hanya untuk mengerjakan tugas ringan (misal mengetik dokumen) atau untuk tugas berat (gaming, editing multimedia). Makin berat pekerjaannya, makin tinggi spek laptop yang dibutuhkan. Namun sebaiknya kita maksimalkan, dengan budget yang ada diusahakan untuk bisa mendapatkan spesifikasi laptop yang maksimal. Setidaknya ada beberapa komponen yang perlu diperhatikan. Yang pertama adalah prosesor / CPU. CPU ini adalah otak dr laptop, pilih CPU dengan spek tertinggi. Gimana caranya mengetahui spesifikasi CPU yang bagus? Kita bisa tahu seberapa bagus kinerja prosesor dari hasil benchmark. Singkatnya, prosesor sudah diukur kinerjanya melalui software benchmark yang hasilnya dishare di internet. Tinggal googling aja nih, misal dgn keyword "nama_prosesor benchmark" Misal ada laptop Asus 7,2 juta ini https://tokopedia.li...