Pengalaman Mendaftar Kuliah S3 di Malaysia

Pada tahun 2023 ini saya mendapat kesempatan untuk melanjutkan kuliah di Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM), melalui postingan ini saya akan menuliskan pengalaman saya mengurus pendaftaran dan visa pelajar (student pass).

PhD By Research

Sebagai informasi di awal, kuliah S3 di Malaysia banyak yang menggunakan model kuliah by research. Maksudnya di sini adalah mahasiswa langsung terjun ke penelitian, porsi kuliah di kelas sangat sedikit. Yang saya alami, saya hanya diwajibkan mengikuti course research methodology. Sedangkan untuk jenjang S1 (degree) di Malaysia sama seperti di Indonesia yaitu kuliah by course. Kemudian untuk jenjang S2 (master) di Malaysia terdapat 2 pilihan yaitu by course dan by research.

Kontak dengan Promotor

Kultur akademik Malaysia hampir sama seperti negara Asia timur yaitu Jepang, Taiwan, dan Korea Selatan yang mana calon mahasiswa S3 mencari promotor / supervisor / dosen pembimbing dulu sebelum mendaftar ke universitas. Yang saya alami adalah waktu itu ada dosen dari UTHM Malaysia yang berkunjung ke kampus saya di Indonesia, beliau menyampaikan info dari koleganya sesama dosen di UTHM yang mencari mahasiswa PhD. Di Malaysia terdapat skema penelitian Fundamental Research Grant Scheme (FRGS) yang salah satu outputnya adalah menghasilkan lulusan PhD, dosen di Malaysia yang mendapat dana penelitian tersebut mencari orang yang bisa membantu penelitiannya sekaligus untuk menempuh pendidikan S3. Berbekal info yang disampaikan dosen UTHM yang berkunjung ke Indonesia tersebut saya kemudian menghubungi supervisor saya. 

Kontak dilakukan dan melalui google meet waktu itu beliau menanyakan seputar background pendidikan yang saya miliki dan keterkaitannya dengan topik penelitian yang akan dilakukan. Singkatnya proses mendapatkan persetujuan supervisor ini tidak sulit. Hampir sama seperti di Indonesia, masuk menjadi mahasiswa post graduate tidaklah sesulit seperti ketika mendaftar S1 karena tingkat persaingannya berbeda, yang mau masuk S1 sangat banyak. Setelah mendapatkan acc dari calon dosen pembimbing langkah selanjutnya baru mendaftar ke universitas melalui website kampus.

Mendaftar Sebagai Mahasiswa

Proses pendaftaran mahasiswa dilakukan secara online melalui website admisi. Sebagai informasi, UTHM Malaysia membuka pendaftaran mahasiswa baru 2x setahun yaitu semester genap (antara Januari - Maret) dan semester ganjil (antara Juli - September).

Sertifikat Kemampuan Bahasa Inggris

Requirementnya dapat dilihat di sini. TOEFL ITP (paper based) tidak diterima, calon mahasiswa harus mengikuti TOEFL iBT (online, tes via internet) atau TOEFL essential (online juga), atau bisa menggunakan IELTS. Tes bahasa Inggris lokal Malaysia untuk calon mahasiswa (MUET) juga bisa digunakan. Pada saat mendaftar saya melampirkan TOEFL ITP, saya masih bisa masuk dan diterima namun dalam 2 tahun harus dapat memberikan sertifikat yang sesuai dengan requirement.

Terkait Beasiswa, SPP, dan Biaya Hidup

Mahasiswa PhD yang ikut penelitian dosen Malaysia yang mendapat FRGS biasanya difasilitasi allowance yang cukup untuk biaya hidup dan membayar SPP per semester (dengan catatan gaya hidup biasa, tidak hedon). Kisaran allowance yang diberikan di angka 2000 ringgit per bulan (sekitar 6 juta rupiah). Sebagai informasi, SPP kuliah PhD di UTHM untuk mahasiswa internasional ada di 3800-an ringgit per semester yang kalau dijadikan rupiah ada di angka sekitar 13 juta, ini hampir sama dengan biaya kuliah S3 di beberapa kampus Indonesia (ada yang lebih mahal malahan). Untuk mahasiswa yang hidup sendiri (tidak membawa keluarga), dengan allowance dari grant research bisa untuk hidup dan membayar kuliah. Namun kalau mengajak keluarga, sebaiknya memiliki sumber dana tambahan.

Sebagai catatan : Berdasarkan pengalaman saya, allowance dari FRGS hanya bisa diberikan kepada mahasiswa PhD yang pada saat berkuliah di Malaysia tidak terikat pekerjaan. Sayang sekali ini jadi tidak cocok untuk mahasiswa yang sudah bekerja sebagai dosen di Indonesia. Saya sangat menyarankan kepada teman-teman yang ingin melanjutkan kuliah di luar negeri untuk mencari kepastian beasiswa dulu demi kenyamanan dan ketenangan hidup :D.

Visa

Sebelum bisa terbang ke Malaysia, lakukan pengurusan visa terlebih dulu secara online melalui EMGS. Sebenarnya karena sesama negara ASEAN dan ada kebijakan bebas visa, kita bisa saja ke Malaysia tanpa visa namun untuk ketenangan hati dan menghindari pertanyaan-pertanyaan yang tidak perlu di imigrasi sebaiknya memiliki student visa. Masa berlaku student visa bisa dibuat sesuai masa studi, namun biayanya akan menyesuaikan, semakin lama masa berlaku visa akan semakin mahal biayanya. Saya menghabiskan 1.968 ringgit (sekitar 6,5 juta rupiah) untuk student visa dengan masa berlaku 2 tahun.

bersambung... 
*akan terus diupdate dan diperbaiki tulisannya

Comments

  1. nice info,, sayang sekali beasiswanya tidak meng-cover yang sudah terikat pekerjaan, sekalipun kerjanya cuma di Negara asal :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau tidak salah LPDP LN bisa dipakai untuk beberapa univ top tier Malaysia, kalau UTHM masih tier menengah.

      Delete
    2. Kalau tertarik s3 di Malaysia, bisa pakai LPDP. Di sini ada beberapa univ Malaysia yang masuk list kampus LPDP
      https://lpdp.kemenkeu.go.id/storage/beasiswa/general/page/file/general_page_file_1686279094.pdf

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Contoh Inheritance (Pewarisan) di Java

Contoh Penerapan Interface di Pemrograman Java

Review Singkat Pilihan Transportasi Umum Rute Solo - Wonosobo