Mencari laptop Baru (2)
Ini adalah lanjutan dari postingan sebelumnya yang baru saya teruskan sekarang. Setelah sempat terpikir beli Advan AI Gen, akhirnya pilihan terakhir jatuh ke Asus Vivobook A1407CA yang pakai Int*l Core Ultra 5 225H.
![]() |
Asus Vivobook seri A1407 |
Sebenarnya maksud hati ingin meminang AMD, namun apa daya pada waktu (sekitar Juli-Agustus 2025) itu laptop AMD yang ready dan harganya sesuai dengan budget adalah Lenovo yang RAMnya maksimal di 24 GB sedangkan saya ingin RAM masih bisa diupgrade setidaknya sampai 32 GB dan itu saya temui di Asus. Prosesor Core Ultra 5 ini ditenagai 14 core, saya akhirnya bisa merasakan laptop dengan core lebih dari 10, sedangkan AMD Ryzen 7 8000 series yang jadi alternatif punya jumlah core lebih sedikit namun hasil benchmark sebenarnya sebelas - dua belas. Lebih sreg AMD sebenarnya karena alasan politis, terpaksa melanggar sedikit karena masalah maksimal RAM tadi.
Bagaimana kompabilitas laptop ini dengan Linux?
Sudah menjadi kewajiban buat saya untuk menggunakna Linux, karena Wind*ws sudah jelek. Jelek yang saya maksud adalah banyak hal di Wind*ws yang sudah tidak relevan bagi saya :
1. Konsumsi resource Win 11 yang menurut saya berlebihan. Dalam posisi idle biasanya sudah makan RAM 10% bahkan lebih.
2. Terlalu banyak bloatware. Win 11 memasukkan banyak program dan fitur yang menurut saya adalah bloatware, terlalu banyak dan belum tentu dipakai misalnya copilot yang menuntut RAM tinggi.
3. Windows Defender yang memakan resource. Saat merasa konsumsi RAM dan CPU tinggi, saya amati lewat Task Manager dan menemukan kalau salah satu penyebabnya adalah Windows Defender.
4. Proses update Win 11 tidak fleksibel. Dibutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan update Win 11, ditambah dengan maraknya laporan yang menyatakan beberapa update Win 11 malah membawa bug misalnya konten DRM jadi tidak bisa diputar dan ada pula masalah dengan SSD.
Saya alami di Asus Vivobook A1407CA ini masalah yang muncul ketika diinstall linux adalah driver wifi Intel AX101 yang belum secara otomatis dikenali kernel. Saya menemukan caranya adalah dengan menginstall drivernya secara manual menggunakan modul dkms. Namun setelah kernel linux 6.17 rilis saya sudah tidak pusing lagi karena driver wifi sudah disupport secara resmi oleh kernel Linux.
Comments
Post a Comment